Jumat, 11 Februari 2011

taujih ustadz

Taujih ustadz musaffa ahmad rahim
"Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang Telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh mahfuzh)". (yasiin : 12)
Membangkitkan orang yang mati kemudian dihidupkan
Ibnul katsir :
Ini adalah isyarat bahwa allah swt akan meghidupkan hati setelah hati itu mati
Konteks dakwah masih ada harapan semua masyarakat untuk didakwahi apapun keadaannya.
Perlu siasat : nabi yusuf ingin mengambil saudaranya (bunyamin) tanpa diketahui saudaranya dan rakyat mesir. Bunyamin direkayasa untuk mencuri : 2 opsi yaitu dipenjara atau jadi budak yang dicuri.
Perlunya siasat dalam berdakwah
Salah satu nama al quran adalah ruh untuk menghidupkan hati yang telah mati.
Imam syahid :
Kalian adalah ruh baru yang mengalir di jasad umat dengan al qur’an.
Fadhilah bersama dalam komunitas menghidupkan ruh :
Allah akan mencatat semua jerih payah terhadap apa yang sudah diberikan.
Mencatat artinya dengan segala konsekuensinya : balasan
Bukan hanya yang dilakukan langsung tetapi juga bekas-bekas atau jejak-jejak (seluruh jejak yang kita buat ketika berbuat kebaikan ditulis oleh Allah swt)
Dakwah rasul setelah wafatnya khadijah dan abi thalib : macet, maka rasul berusaha untuk menjajagi dakwah ke thaif. Diusir, tapi ketika istirahat di kebun ada penjaga kebun yang masuk islam (adas berasal dari irak)
isyarat bahwa masih ada peluang dalam dakwah. Setelah itu ketemu dengan jin yang mau mendengarkan al qur’an, beriman dan menyampaikan kepada kaumnya. Andai semua manusia di seluruh bumi tidak mau menerima dakwah masih ada jin yang menerima dakwah. Setelah itu ada peristiwa isra’ mi’raj (andai manusia dan jin menolak maka penduduk langit menerimanya). Setelah itu rasulullah mendapat peluang dakwah di musim haji.

Jangan sampai kehilangan kreatifitas dalam berdakwah.
Atsar : jejak kaki dan pengaruh yang ditinggalkan semua dicatat oleh Allah swt.
Kata umar dalam menafsirkan surat al insyirah :
1 kesulitan tidak akan mengalahkan 2 kemudahan.
Semua dihitung secara detail dan ditulis di aluh mahfudz (tidak mungkin hilang/ketlesut)

Tidak ada komentar: