Rabu, 03 Desember 2008

Kembali sejenak

Sebuah perjalanan panjang penuh dengan liku. Menariknya, perjalanan itu kadang terjebak pada kebuntuan. pilihan sulit harus diambil. langkah apakah yang paling baik dilakukan? Perjalanan hidup seseorang panjang dan penuh liku. kadang sampai pada suatu titik dimana harus ada keputusan yang tepat. salah melangkah maka kehancuran akan didapat. Tapi tidak semua orang mampu memilih dengan tepat. adakalanya ia memilih sesuatu yang sejatinya diakui hatinya sebagai sesuatu yang salah. Hal yang sering dijadikan alasan adalah ketelanjuran, pantang kembali ke belakang, pantang menarik kembali ucapan ataupun keputusan. Fatal, itulah akibatnya.
Contoh yang gamblang adalah para tiran. Sejatinya Namrud tidak punya argumen logis apapun ketika patung berhalanya dihancurkan pemuda Ibrahim. Ia dengan lantang menolak bahwa patung yang besar melakukan penghancuran patung yang kecil karena tidak mungkin patung bisa melakukan hal itu. Ketika Ibrahim mempertanyakan kenapa patung yang tidak bisa berbuat apa-apa bahkan untuk dirinya sendiri disembah oleh Namrud sesungguhnya runtuh sudah argumen logisnya. Kalau ia mempunyai akal tentu saja dengan mudah dapat menerima argumen Ibrahim. Tapi sebuah keputusan tidak saja ditentukan oleh akal. Akal yang mestinya bisa membantu seseorang untuk mengambil keputusan yang tepat kalah oleh hawa nafsu, kesombongan. (kalau sempat besok dilanjutkan, baru ada tamu)

Tidak ada komentar: